Merakurak, 5 November 2024– Perkembangan teknologi digital yang pesat menuntut setiap institusi pendidikan untuk beradaptasi dan berinovasi. Langkah UPT SMPN 1 Merakurak dalam menerapkan program literasi digital berbasis empat pilar – Digital Skill, Digital Ethics, Digital Culture, dan Digital Safety – patut diacungi jempol. Inisiatif ini menunjukkan bahwa sekolah tidak hanya bertugas memberikan pendidikan akademis, tetapi juga mempersiapkan siswa menghadapi tantangan di era digital.

Sebagai sekolah yang terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan, UPT SMPN 1 Merakurak telah memiliki fasilitas belajar yang mumpuni. Di antaranya, ruang kelas yang dilengkapi dengan LCD, TV, dan sistem suara (sound system), serta dua laboratorium pendukung: laboratorium IPA dan laboratorium komputer. Kehadiran fasilitas ini memberikan dukungan besar bagi siswa dalam mempelajari materi teknologi dan sains secara lebih mendalam. Selain itu, kembalinya mata pelajaran Informatika di kurikulum sekolah menjadi pendorong utama bagi pengembangan kompetensi digital siswa.

Dalam sambutannya, Kepala Sekolah, Bapak Moh. Kholis, S.Pd., M.Pd., menekankan bahwa literasi digital di UPT SMPN 1 Merakurak bukan hanya tentang keterampilan teknis. “Kemampuan digital siswa harus mencakup pemahaman menyeluruh tentang etika, budaya, dan keamanan di ruang maya. Kami berharap mereka tidak hanya terampil, tetapi juga memiliki karakter yang baik sebagai warga digital,” ujarnya. Pernyataan ini sejalan dengan empat pilar literasi digital yang menjadi dasar program tersebut.

Digital Skill menjadi pilar utama di mana siswa dilatih menguasai keterampilan dasar hingga lanjutan dalam penggunaan teknologi, seperti pengoperasian perangkat lunak dan pemanfaatan aplikasi pendukung pembelajaran. Fasilitas laboratorium komputer dan kembalinya pelajaran Informatika memperkaya siswa dengan bekal keterampilan yang sesuai dengan perkembangan teknologi.

Namun, keterampilan teknis saja tidak cukup. Bapak Moh. Kholis juga menekankan pentingnya Digital Ethics, atau etika berinteraksi di dunia digital. Siswa diajarkan untuk menjaga kesopanan, menghargai privasi, dan memahami dampak dari tindakan mereka di dunia maya. Di sinilah peran etika menjadi penting, agar siswa bisa berinteraksi dengan bijak di ruang digital.

Selanjutnya, Digital Culture menekankan pentingnya pemahaman dan penghargaan terhadap keberagaman budaya digital. Siswa perlu terbiasa memahami hak cipta, menghargai akses informasi, dan mengenali berbagai sudut pandang yang ada di ruang digital. Pemahaman ini krusial untuk membentuk siswa yang berwawasan luas dan toleran.

Terakhir, Digital Safety menjadi aspek penting dalam membekali siswa dengan kemampuan melindungi data pribadi, mengenali informasi palsu, dan menghindari konten berbahaya. Ini sangat penting, mengingat dunia digital penuh risiko yang dapat mengancam pengguna, terutama generasi muda.

Dengan fasilitas yang lengkap dan dukungan kurikulum Informatika, UPT SMPN 1 Merakurak telah membangun fondasi kuat untuk pengembangan literasi digital siswa. Upaya ini menunjukkan komitmen sekolah dalam membentuk generasi cerdas dan bertanggung jawab di era digital. Program ini adalah langkah besar yang patut dicontoh oleh sekolah-sekolah lain. Semoga UPT SMPN 1 Merakurak terus menjadi pelopor dalam mengembangkan literasi digital yang relevan dan bermakna.