Bahasa Indonesia, sebagai pemersatu bangsa, memiliki peran besar dalam kehidupan bangsa ini. Lahir dari semangat Sumpah Pemuda 1928, bahasa ini menjadi simbol persatuan di tengah keragaman Indonesia. Kini, di tengah arus globalisasi dan teknologi, generasi muda sebagai pewaris bahasa menghadapi tantangan baru: bagaimana menjaga dan mengembangkan bahasa Indonesia agar tetap relevan?

Di gempuran era digital ini, pengaruh bahasa asing semakin kuat. Para generasi muda lebih nyaman menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi di lingkungan akademis maupun profesional. Pewaris bahasa Indonesia memiliki tanggung jawab untuk tetap mempromosikan penggunaannya, salah satunya melalui konten kreatif digital seperti vlog, podcast, dan media sosial yang menggunakan bahasa Indonesia dengan baik.

Bahasa Indonesia begitu dinamis dan terus mengalami perkembangan, menyerap bahasa gaul serta istilah asing dan daerah. Namun, dalam dinamika ini, menjaga keaslian dan tata bahasa yang baik sangat penting. Pewaris bahasa harus mampu menyeimbangkan antara inovasi dan norma baku.

Peran pendidikan dan keluarga sangat krusial dalam melestarikan bahasa Indonesia. Dari sekolah hingga rumah, menanamkan kecintaan terhadap bahasa ini harus menjadi prioritas. Orang tua dan guru berperan sebagai teladan, membiasakan penggunaan bahasa Indonesia yang benar.

Di masa depan, pewaris bahasa Indonesia tak hanya generasi dalam negeri, tetapi juga diaspora dan pelajar di luar negeri yang membawa bahasa ini ke dunia internasional. Melalui mereka, bahasa Indonesia memiliki potensi untuk berkembang menjadi bahasa global. Dengan tetap menjaga jati diri, pewaris bahasa Indonesia diharapkan mampu menghadapi tantangan globalisasi, sambil memperluas pengaruh bahasa ke seluruh dunia.

Tri Agung Bayu Ambarsari, S.Pd

(Guru Bahasa Indonesia UPT SMP Negeri 1 Merakurak)